Tempat Ziarah di Mekah dan Madinah. Bagi Anda yang melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah ke Tanah suci pasti akan mengunjungi beberapa Tempat Ziarah di Mekah dan Madinah dimana akan sangat penting untuk mengetahui tempat – tempat kemana yang anda akan melakukan untuk berziarah. Berikut ini adalah beberapa informasi singkat yang dapat membantu anda.
ZIARAH MADINAH
Setelah tiba di kota Madinah Al Munawarah atau dikenal dengan kota Rasulullah SAW. anda akan menemukan suasana kota Madinah yang tenang dan penuh keramahan dari warganya dalam menyambut kedatangan para tamu allah. Maka ada beberapa tempat penting yang akan anda datangi untuk melakukan ziarah.
Raudah
Raudah Adalah sebuah tempat khusus yang berada didalam Mesjid Nabawi yang merupakan tempat yang sangat penting bagi ummat Islam dimana letaknya diantara Maqam Rasullullah dan para sahabat belau dengan Mimbar tempat Imam berada. Raudah juga menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa karna sesua Hadist Rasulullah SAW. Diantara Rumahku dan Mimbar merupakan Raudah min Riyadhul Jannah yaitu antara Rumah Nabi Muhamad SAW. dengan Mimbar Beliau merupakan bagian dari taman Syurgawi, dimana shalat dan doa yang dipanjatkan ditempat tersebut Insyaalah akan segera di Ijabah dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Maqam Rasulullah
Maqam Rasullullah adalah tempat yang dikelilingi oleh pagar yang terbuat dari besi dan berwarna hijau dimana diatasnya terdapat Qubah berwarna hijau dan didalamnya wilayah pagar hijau tersebut selain terdapat Maqam Nabi Muhammad SAW. juga terdapat Maqam dari tiga sahabat Rasulullullah yaitu Maqam Sayidina Abubakar Al Siddik , maqam Sayidina Ustman Bin Affan juga maqam Sayidina Umar Bin Khattab. tempat yang menjadi Maqam Rasululluah ini adalah sebelumnya merupakan tempat kediaman atau rumah Rasulullah bersama istrinya Siti Khadijah juga merupakan rumah kediaman dari putrinya Siti Fatimah R.A.
Mesjid Quba
Masjid Quba berada sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinan merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. yaitu pada tahun 1 Hijriyah atau sekitar tahun 622 Masehi . Didalam Al Qur’an surat At TAubah ayat 108 disebutkan disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan kepada Allah yang Maha Kuasa.
Bagian dari Mesjid Quba ini adalah di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat Shalat dengan tiang dari batang pohon korma , beratapkan datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan dengan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur untuk tempat berwudhu untuk mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Saat ini mesjid Quba setelah mengalami beberapa kali renovasi kini Masjid Quba memiliki 19 pintu masuk dan dari 19 pintu itu terdapat tiga buah pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk bagi jamaah perempuan. Diseberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.
Mesjid Qiblatain
adalah Mesjid dua kiblat yang artinya dulunya sebelum ada nya perintah shalat untuk menghadap Mesjidil Haram, Rasululluah melakukan Shalat dengan arah Qiblat menghadap kearah Masjidil Aqsa di Jerusalem Palestina yang memerintahkan Rasulullullah untuk merubah arah Qiblat shalat dan menghadap Ka,Bah Baitullah di Mesjidil Haram Makkah.spamai turunnya wahyu ayat Qur;an Surat AL Baqarah ayat 144 yang berbunyi ” Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 144)
Jabal Uhud
Disebut juga gunung Uhud yang didalam bahasa arabnya disebut : جبل أحد) adalah sebuah gunung yang terbentuk dari batuan granit berwarna kemerahan yang terbentang sekitar tujuh kilometer di sebelah utara kota Madinah dengan ketinggian puncaknya sekitar 350 meter. Jabal Uhud ini memanjang dari tenggara ke barat laut dengan panjang sekitar tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung Uhud ini adalah merupakan gunung terbesar dan tertinggi di kota Madinah dan merupakan sebagai lokasi tempat pertempuran kedua yang terjadi sekitar pada tanggal 23 Maret 625 Masehi , peperangan antara pasukan Muslim dengan pasukan Quraisy Musyrikin Makkah . Di kaki gunung Uhud bagian selatan terdapat pemakaman para syuhada, yang mana salah satunya adalah Makam Sayiddina Hamzah Bin Abdul Muthalib yang merupakan paman dan saudara sepersusuan Rasulullah SAW.
Mesjid Biir Ali
Mesjid ini berada diperbatasan luar perbatasan kota Madinah menuju Makkah dimana merupakan tempat yang menjadi batasan wilayah luar untuk melakukan Miqat Niat Haji dan niat Umrah.
Masjid Biir Ali, disebut juga Mesjid Zulkhulaifah . disebut Biir adalah kata jamak dari bahasa Arab yang berarti Sumur , yaitu Sumur Ali yang pada dahulunya Sayidina Ali menggali banyak banyak sumur sumur untuk mendapatkan air ditempat ini .
Mesjd Biir Ali sebuah bangunan mesjid dengan Sebuah menara setinggi kurang lebih 65 meter terlihat dari balik kumpulan pepohonan yang pada Zaman Rasulullah SAW, daerah ini lembah itu disebut Lembah Aqiq. yang berada tepatnya sekitar 11 kilometer dari sisi luar kota Madinah, dan mesjid ini terlihat seperti Benteng yang dirancang oleh Arsitek terkenal bernama ABdul Wahid El Wakil. yang menurut sejarahnya dibangun ditempat dimana Rasulullah SAW. berteduh pada saat akan melaksanakan Ibadah Umrah untuk tujuan Makkah.
ZIARAH MAKKAH
Mina
Mina dahulunya adalah merupakan sebuah lembah di Padang Pasir yang letaknya sekitar lima kilometer sebelah Timur antara wilayah Muzdalifah dengan Makkah Al Mukarramah . Daerah Mina disebut juga Balad Al Khaimah atau kota tenda/kemah, karena dipenuhi oleh tenda tenda permanen bagi jutaaan Jamaah Haji dari seluruh Dunia dan juga merupakan tempat para Jamaah Haji melaksanakan Lempar Jumrah dan berkurban.
Tenda – tenda dimina akan mulai didatangi oleh para jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah untuk melaksanakan mabit sebelum pelaksanaan Wukuf. Jamaah haji berada di Mina selama sehari semalam agar dapat melaksanakan Ibadah Shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian keesokan harinya yaitu pada tanggal 09 Dzuhijjah yaitu setelah sholat Subuh para jamaah haji berangkat akan berangkat menuju padang Arafah . kemudian akan kembali berada di Mina setelah selesai melaksanakan Acara Puncak Ibadah Haji yaitu Wukuf di Arafah, untuk melaksanakan pelemparan jumrah.
Lokasi tempat melempar jumrah adalah tiga tempat yaitu 1. Jumrah Ula, 2. Jumrah Wusta 3. Jumrah Aqaba. Selanjutnya Di Mina semua jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal ( atau keluar lebih dahulu ) atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.
Padang Arafah adalah daerah padang tandus terbuka dan luas yang letaknya di bagian di sebelah timur luar kota Makkah Al Mukarramah . Di Padang Arafah ini tepatnya pada tanggal 09 Dzulhijjah setiap tahunnya menjadi tempat dilaksanakan Ibadah Wukuf bagi seluruh jamaah Hajji yang melaksnakan rukun Islam ke lima yaitu ibadah Hajji. Padang Arafah merupakan miniatur dari padang Mahsyar dimana tempat manusia berkumpul dengan hanya memakai kain Ihram tiada pakaian yang lain.
Padang Arafah luasnya sekitar 3,5 x 3,5 km2. yang saat ini telah penuh diteduhi oleh pepohonan . kemudian Untuk memberikan kenyamanan beribadah bagi para jamaah Hajji , maka oleh pemerintah Saudi Arabia seluruh wilayah yang dijadikan tempat wukuf ini sudah dilengkapi dengan infra struktur yang baik tiang-tiang air yang menyemburkan air sejuk untuk mengurangi tekanan panas pada saat pelaksanakaan Ibadah Haji.
Ada beberapa tempat utama di padang Arafah yang selalu dijadikan kunjungan bagi jamaah haji setiap tahunnya:
- Jabal Rahmah , disebut juga Gunug kasih sayang adalah sebuah gunung yang terdapat sebuah tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang tempat bertemunya nenek moyang Ummat manusia yaitu dimuka bumi yaitu Nabi Adam As. dan Siti Hawa .
- Masjid Namirah , yang merupakan mesjid besar yang berada di Padang Arafah dan dibuka disaat – saat musim Haji saja.
Gua Hira
Mengunjungi Gua Hira adalah berada disebuah gunung yang disebut Jabal Al Nur ( Gunung Cahaya ) yang didalamnya terdapat sebuah Gua yang disebut Gua Hira tempat dimana Rasululullah Saw. menerima wahyu yang pertama kalinya dari Allah melalui malaikat Jibril yaitu menerima wahyu Alqur’an yang pertama, yaitu Surat Al‘alaq 1-5. Nabi Muhammad SAW yang ummi atau buta huruf itu tidak bisa membaca dantidak bisa menulis, dipaksa sampai tiga kali oleh Malaikat Jibril untuk membaca ayat tersebut. Hingga beliau berkata, “ma ana bi qariin”, saya bukanlah orang yang pandai membaca.
Jaba Al Nur letaknya sekitar 6 km sebelah utara kota Makkah. Tinggi gunung jabal Al Nur sekitar 281 m dengan panjang pendakian sekitar 645 meter. tampaknya tidak terlalu tinggi, tetapi medannya pendakiannya cukup berat dan terjal . dengan sudut kemiringan yang cukup tajam dan berbahaya sehingga dibutuhkan fisik yang cukup baik untuk dapat bisa sampai ke Gua Hira. Dapat anda bayangkan bagaimana Rasulullah pada saat itu mendakinya dan putri Beliau Siti Fatimah yang setiap hari mendaki membawa makanan bagi Ayahnya yang sedang bersembunyi dari kejaran para musyrikin Makkah.
Gua Hira biasanya dijadikan Rasululullah sebagai tempat untuk menyendiri menjauh dari masyarakat Makkah yang pada saat itu masih belum Allah.
Ja’Ranah
Ja’ranah, adalah sebuah desa diperbatasan luar kota Makkah yang berjarak kurang lebih sekitar 24 km disebelah selatan dari Kota Makkah Al Mukarramah. Nama ini pada mulanya sebutan yang diberikan kepada seorang wanita yang mengabdikan hidupnya untuk menjaga dan membersihkan sebuah masjid yang terdapat di desa Ja’ranah tersebut.
Baiknya anda mengaetahui bahwa stidaknya ada dua hubungan yang terjadi antara Desa Ja’ranah dengan pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah yang kita lakukan.
Pertama, oleh Ulama dari Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa Ja’ranah merupakan salah satu tempat yang ditentukan untuk melakukan miqat [yaitu miqat makani), khususnya bagipara penduduk Kota Makkah. Juga Rasulullah SAW sendiri memulai Ihram-nya dari tempat tersebut. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, ketika memasuki kampung Ji’ranah, bagi mereka yang hendak melaksanakan Ibadah haji atau umrah harus memakai pakaian “ ihram ” (baju suci) dan berniat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah.
Dari para ulama yang Mazhab Hanafi berpendapat bahwa khusus bagi penduduk kota Makkah, untuk niat ihram dapat dilaksanakan di Tan’im, yaitu salah satu daerah yang jaraknya sekitar 7 km dari kota Makkah dan termasuk wilayah yang letaknya berada di luar perbatasan kota Makkah yang mengikuti Dalilnya, karena Rasulullah SAW pernah memerintahkan Abdurrahman bin Abi Bakar untuk ber-ihram dari Masjid ‘Aisyah di Tan’im (HR al-Bukhari dan Muslim). juga kita boleh mengambil Miqat dari Hudaibiyah, yaitu sebuah desa di sebelah Utara kota Makkah yang sekarang diberi nama dengan Asy-Syumaisyiyah.dimana Jaraknya sekitar 23 Km menuju kota Jeddah. Dan Menurut para ulama dari Mazhab Maliki, seseorang boleh memilih tempat Miqat salah satu diantaranya dan dari segi Fadhilah tidak berbeda diantaranya.
sumber : https://denatours.com
Leave a Reply